Selasa, 21 Februari 2012

Analisis Fundamental



Analisis Fundamental

A.    Definisi Analisis Fundamental
Husnan (2001:315) analisis fundamental adalah analisis yang mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang mengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental, dan menerapkan hubungan antar variabel tersebut sihingga diperoleh taksiran harga saham dimasa yang akan datang.   Ini dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi harga saham, maka dalam analisis fundamental diperlukan beberapa tahapan analisis. Selain itu juga ada yang mengatakan kalau Analisis fundamental merupakan teknik analisis saham yang mempelajari tentang keuangan mendasar dan fakta ekonomi dari perusahaan sebagai langkah penilaian saham perusahaan. Asumsi yang digunakan adalah harga saham yang terjadi merupakan refleksi dari informasi mengenai saham tertentu. Hal ini terjadi apabila efisiensi pasar modal sekurang-kurangnya dalam bentuk setengah kuat.  Para investor yang mengambil keputusan berdasarkan faktor fundamental ini biasanya cenderung lebih senang menghindari risiko (risk averse).

B.     Analis Ekonomi
Analisis kondisi perekonomian perlu dilakukan dalam analisis fundamental.  Misalkan saja kondisi perekonomian sedang mengalami guncangan, inflasi yang tajam, resesi, tingkat nilai tukar melemah, suku bunga naik, ekonomi akan mengalami pertumbuhan, kondisi politik yang kacau ataupun kondisi moneter yang lainya. Variabel tersebut akan sangat mempengaruhi kebijakan investasi para investor, sehingga membentuk ekspektasi yang bermacam-macam, dan tentunya hal ini akan mempengaruhi perubahan harga saham.
Apabila kondisi ekonomi mempengaruhi pasar modal. Maka kondisi ekonomi suatu negara akan mempengaruhi para investor yang ada didalamnya.   Husnan (2001:323) kondisi pasar akan merefleksiksan kondisi ekonomi,  maka perubahan ekonomi akan tercermin dalam kondisi pasar, yang menjadi masalah adalah harapan investor terhadap kondisi ekonomi dimasa yang kan datang. Maka yang dapat dilakukan adalah untuk mengetahui tanda-tanda pergerakan ondisi perekonomian apakah akan menuju arah yang baik atau sebaliknya. Sehingga perlu adanya sikap antisipatif.   Dalam beberapa waktu tertentu dalam perekonomian sering dijumpai adanya kondisi cyclicality.  
Dengan adanya pengenalan pola Cyclical dalam kondisi perekonomian, hal ini akan membantu investor untuk lebih antisipatif terhadap gejala-gejala ekonomi yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

C.    Analisis Industri
Husnan (2001:326-327) setelah mengetahui hubungan antara kondisi perekonomian dengan kondisi pasar maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis industri dengan tuuan untuk mengetahui industri-industri mana yang dapat memberikan hasil yang paling baik. Dalam sub bab ini akan dibaha mengenai berbagai masalah konseptual dalam melakukan analisis industri. Sehingga taksiran tentang besarnya resiko, dan bagaimana pertumbuhan  suatu industri merupakan variabel yang penting dalam menganilis industri.

DAFTAR RUJUKAN

Hartono, Jogiyanto. 2009. Teori portofolio dan analisis investasi. Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE
Husnan, Suad. 2003. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.
Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keenam. Yogyakarta. UPP STIM YKPN
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: KANISIUS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar