Analisis Fundamental
A.
Definisi Analisis Fundamental
Husnan (2001:315) analisis fundamental adalah analisis
yang mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang mengan
mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental, dan menerapkan hubungan antar
variabel tersebut sihingga diperoleh taksiran harga saham dimasa yang akan
datang. Ini dikarenakan banyak faktor
yang mempengaruhi harga saham, maka dalam analisis fundamental diperlukan
beberapa tahapan analisis. Selain itu juga ada yang mengatakan kalau Analisis
fundamental merupakan teknik analisis saham yang mempelajari tentang keuangan
mendasar dan fakta ekonomi dari perusahaan sebagai langkah penilaian saham
perusahaan. Asumsi yang digunakan adalah harga saham yang terjadi merupakan
refleksi dari informasi mengenai saham tertentu. Hal ini terjadi apabila
efisiensi pasar modal sekurang-kurangnya dalam bentuk setengah kuat. Para investor yang mengambil keputusan
berdasarkan faktor fundamental ini biasanya cenderung lebih senang menghindari
risiko (risk averse).
B.
Analis Ekonomi
Analisis kondisi perekonomian perlu dilakukan dalam
analisis fundamental. Misalkan saja
kondisi perekonomian sedang mengalami guncangan, inflasi yang tajam, resesi,
tingkat nilai tukar melemah, suku bunga naik, ekonomi akan mengalami
pertumbuhan, kondisi politik yang kacau ataupun kondisi moneter yang lainya.
Variabel tersebut akan sangat mempengaruhi kebijakan investasi para investor,
sehingga membentuk ekspektasi yang bermacam-macam, dan tentunya hal ini akan
mempengaruhi perubahan harga saham.
Apabila kondisi ekonomi mempengaruhi pasar modal. Maka
kondisi ekonomi suatu negara akan mempengaruhi para investor yang ada
didalamnya. Husnan (2001:323) kondisi
pasar akan merefleksiksan kondisi ekonomi,
maka perubahan ekonomi akan tercermin dalam kondisi pasar, yang menjadi
masalah adalah harapan investor terhadap kondisi ekonomi dimasa yang kan
datang. Maka yang dapat dilakukan adalah untuk mengetahui tanda-tanda
pergerakan ondisi perekonomian apakah akan menuju arah yang baik atau
sebaliknya. Sehingga perlu adanya sikap antisipatif. Dalam beberapa waktu tertentu dalam
perekonomian sering dijumpai adanya kondisi cyclicality.
Dengan adanya pengenalan pola Cyclical dalam
kondisi perekonomian, hal ini akan membantu investor untuk lebih antisipatif
terhadap gejala-gejala ekonomi yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
C.
Analisis Industri
Husnan (2001:326-327) setelah mengetahui hubungan antara
kondisi perekonomian dengan kondisi pasar maka langkah selanjutnya adalah
melakukan analisis industri dengan tuuan untuk mengetahui industri-industri
mana yang dapat memberikan hasil yang paling baik. Dalam sub bab ini akan
dibaha mengenai berbagai masalah konseptual dalam melakukan analisis industri.
Sehingga taksiran tentang besarnya resiko, dan bagaimana pertumbuhan suatu industri merupakan variabel yang
penting dalam menganilis industri.
DAFTAR RUJUKAN
Hartono,
Jogiyanto. 2009. Teori portofolio dan
analisis investasi. Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE
Husnan,
Suad. 2003. Dasar-dasar Teori Portofolio
dan Analisis Sekuritas. Edisi ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Samsul,
Mohammad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen
Portofolio. Jakarta: Erlangga.
Sunariyah.
2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal.
Edisi Keenam. Yogyakarta. UPP STIM YKPN
Tandelilin,
Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi:
Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: KANISIUS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar