Rabu, 22 Februari 2012

Tingkat Bunga dan Sistem Keuangan

  1. Pengertian bunga dan tingkat bunga
Kasmir, 2002: 133 mengatakan bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya.  (Syakir, 1995:18) suku bunga merupakan harga yang terbentuk akibat adanya penyerahan penggunaan uang dari pemilikan uang kepada peminjam uang untuk jangka waktu tertentu.

  1. Fungsi dan peran bunga dalam Sistem Keuangan
Bagi perbankan suku bunga yang terbentuk mempunyai dua fungsi yaitu: (syakir, 1995: 18)
a)      Suku bunga simpanan berfungsi sebagai alat bank untuk menghimpun dana dari masyarakat, dalam hal ini merupakan biaya bagi bank.
b)      Suku bunga pinjaman merupakan alat untuk menentukan harga dari dana yang disalurkan kepada masyarakat, dalam hal ini merupakan pendapatan bank.
            Selisih antara suku bunga simpanan dengan suku bunga pinjaman disebut spread, adalah keuntungan bagi bank.
Adapun fungsi suku bunga menurut sunariyah ( 2006) adalah:
a)      Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan
b)      Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian.  Seperti pemerintah mendukung pertumbuhan suatu sector industry tertentu apabila perusahaan-perusahaan dari industri tersebut akan meminjam dana.  Maka pemerintah memberikan tingakt bunga yang lebih rendah dibandingkan sector lain.
c)      Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar.  Ini berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian. 
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat bunga
            Kasmir (2002) Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat bunga menjadi hal yang harus dipertimbangkan. Adapun faktor utama yang mempengaruhi besar k berubah kecilnya tingkat bunga adalah sebagai berikut:
1.   Harapan akan inflasi
2.   Jatuh tempo sekuritas atau kredit
3.   Keberadaan resiko atas peminjaman
4.   Resiko tentang penarikan sekuritas sebaelum jatuh tempo
5.   Kemampuan pemasaran
6.   Pajak
7.   Security covertability
Mengukur tingkat bunga
            Teori tentang tingkat bunga menolong kita memahami kekuatan-kekuatan yang menyebabkan tingkat bunga dan harga sekuritas, tetapi tidak  memberi informasi bagaimana tingkat bunga diukur dalam praktiknya.
            Darmawi (2006) Dalam pasar financial telah dikembangkan berbagai metode yang sering digunakan untuk mengukur tingkat bunga dan harga sekuritas, diantaranya adalah:
1.         Yield to maturity  method
Ukuran yanga diterima paling luas untuk menunjukkan tingkat bunga atas kredit dan sekuritas karena menggunakan konsep present value of money.
2.         Holding period  yield method
Ukuran tingkat penghasilan dimana investor menahan aset financial selama beberapa waktu , lalu menjualnya kepada investor lainnya sebelum masa jatuh tempo.
3.         Simple interest method
Diterapkan atas bunga suatu pinjaman dimana dana yang dikenakan bunga adalah dana yang sesungguhnya dipakai.
4.         Discount method
Metode ini bunga harus dibayar sebelum dana dipakai, ini berarti bunga langsung dipotong dari pokok pinjaman.
            Pada dasarnya tingkat bunga berpengaruh pada investasi yang akan dilakukan oleh para investor. Itu terkait pada pengaruh naik turunnya tingkat bunga yang belaku. Saat tingkat bunga mengalami kenaikan, maka orang-oarang akan cenderung untuk berinvestasi pada sector perbankan atau dapat dikatan mereka lebih senang untun menyimpan uangnya di bank dalam bentuk tabungan, sehingga akan berpengaruh terhadap turunnya harga instrumen keuangan. Sedangkan saat tingkat bunga rendah, orang akan cenderung untuk menginvestasikan dana pada instrument keuangan terutama pada saham, meskipun resiko yang dihadapi juga besar, sehingga harga instrumen keuangan pun juga ikut naik. Namun dengan rendahnya tingkat bunga, berinvestasi pada instrument keuangan merupakan cara tepat untuk mengejar tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Dari hal tersebut dapat kita ketahui bahwa tingkat bunga dan keputusan investasi pada instrumen keuangan  memiliki hubungan yang negatif.

  1. Teori Bunga
Teori Fisher
            Terdapat dua tingkat bunga yaitu tingakt bunga riil dan nominal.  Ekonom menyebutkan kalau tingkat bunga yang dibayar bank merupakan tingkat bunga nominal dan kenaikan daya beli masyarakat dengan tingakt bunga rill.  Jika I menyatakan tingakt bunga nominal, r tingakt bunga riil, dan π tingkat inflasi, maka hubungan dari ketiga variable ini adalah r=i-π.  Tingkat bunga riil adalah perbedaan diantara tingkat bunga nominal dan tingkat inflasi.  Persamaan diatas disebut fisher.  Persamaan tersebut menunjukkan bahwa tingkat bunga dapat berubah karena dua alasan yaitu dikarenakan tingakt bunga riil berubah dank arena tingakt bunga inflasi berubah (Mankiw,2000)
Teori Keynes
            Keynes berpendapat bahwa bunga adalah semata-mata merupakan gejala moneter, bunga adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang.  Berdasarkan pendapat tersebut, Keynes menganggap adanya pengaruh uang terhadap sistem perekonomian seluruhnya.  Dalm buku klasiknya the general theory, Keynes menjabarkan pandangannya tentang bagaimana tingakt bunga ditentukan dalam jangka pendek.  Penjelasan ini disebut teori preverensi likuiditas, dimana teori ini menyatakan bahwa tingkat bunga ditentukan oleh keseimbangan dari penawaran dan permintaan uang.

  1. Bunga dan Harga Instrumen Keuangan
            Instrumen keuangan ada yang bersifat sebagai instrumen keuangan jangka pendek dan instrumen keuangan jangka panjang.  Dari beberapa instrumen tersebut ada yang menggunakan bunga seperti surat utang (obligasi), deposito.  Semakin tinggi tingkat bunga yang ditawarkan maka semakin tinggi pula permintaan investor terhadap instrumen keuangan tersebut, akibatnya hal ini akan berpengaruh pada harga instrumen keuangan tersebut.

DAFTAR RUJUKAN

Fabozzi, Frank J., Modigliani, Franco &  Ferri, Michael G.  1999. Pasar dan Lembaga Keuangan. Buku satu. Jakarta: Salemba Empat
Hartono, Jogiyanto. 2009. Teori portofolio dan analisis investasi. Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 1996. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Keenam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: KANISIUS.


1 komentar:

  1. Rebat FBS TERBESAR – Dapatkan pengembalian rebat atau komisi
    hingga 70% dari setiap transaksi yang anda lakukan baik loss maupun
    profit,bergabung sekarang juga dengan kami
    trading forex fbsasian.com
    -----------------
    Kelebihan Broker Forex FBS
    1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
    2. FBS MEMBERIKAN BONUS 5 USD HADIAH PEMBUKAAN AKUN
    3. SPREAD FBS 0 UNTUK AKUN ZERO SPREAD
    4. GARANSI KEHILANGAN DANA DEPOSIT HINGGA 100%
    5. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANL LOKAL
    Indonesia dan banyak lagi yang lainya
    Buka akun anda di fbsasian.com
    -----------------
    Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
    Tlp : 085364558922
    BBM : fbs2009

    BalasHapus