Senin, 27 Februari 2012

Pasar Modal Indonesiaa


Rupiah Senin Pagi Melemah 50 Poin

Jakarta (ANTARA) - Mata uang rupiah terhadap dolar AS pada Senin pagi bergerak melemah sebesar 50 poin didorong oleh ekspektasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
"Rupiah masih melanjutkan pelemahan akibat kenaikan ekspektasi inflasi seiring dengan rencana kenaikan harga BBM," kata analis pasar uang Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, di Jakarta, Senin.
Lana mengemukakan hal itu sehubungan dengan nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Senin pagi bergerak melemah 50 poin ke posisi Rp9.090,00 dibandingkan dengan kurs sebelumnya Rp9.040,00 per dolar AS.
Kendati pemerintah sudah menyetujui opsi kenaikan harga BBM bersubsidi per 1 April mendatang, kata dia, pemerintah belum menetapkan besaran kenaikannya.
Dikatakan Lana, kenaikan harga BBM untuk jenis premium diperkirakan antara Rp500,00-Rp2.000,00 per liter atau naik antara 11 persen dan 44 persen.
Pengamat pasar uang Monex Investindo Futures, Johannes Ginting, menambahkan, dari global sejumlah kalangan berpendapat bahwa operasi likuiditas European Central Bank tahap kedua, berisiko menimbulkan masalah dalam jangka panjang.
"Likuiditas dalam jumlah besar yang disuntikkan ke pasar akan sangat membantu dalam jangka pendek, namun tidak dalam jangka panjang," kata dia.
Langkah ECB tersebut, menurut dia, jelas berpotensi menambah tekanan inflasi pada masa mendatang. Di samping itu, kekhawatiran terhadap perekonomian negara kawasan Eropa kemungkinan masih akan tetap berlanjut meskipun data Ifo kembali menghadirkan harapan pertumbuhan ekonomi Jerman.
"Untuk selanjutnya, menurut dia, fokus pasar kemungkinan akan segera beralih ke "long-term refinancing operation" (LTRO) milik bank sentral Eropa (ECB) yang kedua pada pekan depan, yang diperkirakan akan menawarkan sekitar 500 miliar euro sampai satu triliun euro dana pinjaman untuk sektor perbankan," katanya. (rr)
Analisa:::
Rupiah melemah disebabkan oleh beberapa hal, seperti saat terjdi di tahun 1998 n 2008 karena kondisi krisisi keuangan yang terjadi di Indonesia dan ketidakstabilan ekonomi serta politik (98) n krisis financial amerika(08); karena kenaikan harga BBM, dsb.
Namun hari ini rupiah melemah dikarenakan efek krisis eropa, dan permasalahan yunani yang harus diboil out 2 kali untuk menyelamatkan perekonomian, permasalahan tersebut berimbas kepada ekspektasi para investor dipasar modal menjadi berkurang, karena ke khawatiran akan mengalami loss gain jika berinvestasidi pasar modal.  Permasalahan tersebut membuat IHSG melemah, yang kemudian berefek pada permintaan dolar yang tinggi oleh investor, sehingga dollar AS pun menguat n rupiah yang pada akhirnya melemah.
Selain itu juga dikarenakan informasi yang ada didalam negeri seperti berita tentang kenaikan BBM, kenaikan BBM akan mempengaruhi seluruh sector perekonomian di Indonesia sehingga pemerintah harus berhati-hati dalam menentukan kebijakan tersebut, agar perekonomian Indonesia tetap stabil.
Disadari ataupun tidak, PMI itu sangat rawan akan informasi, informasi buruk sedikit yang belum tentu kebenarnnya bisa merubah smua ekpektasi dan keputusan investor untuk berinvestasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar