Rupiah Senin Pagi Melemah 50 Poin
Jakarta
(ANTARA) - Mata uang rupiah terhadap dolar AS pada Senin pagi bergerak melemah
sebesar 50 poin didorong oleh ekspektasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
"Rupiah
masih melanjutkan pelemahan akibat kenaikan ekspektasi inflasi seiring dengan
rencana kenaikan harga BBM," kata analis pasar uang Samuel Sekuritas, Lana
Soelistianingsih, di Jakarta, Senin.
Lana
mengemukakan hal itu sehubungan dengan nilai tukar mata uang rupiah yang
ditransaksi antarbank di Jakarta Senin pagi bergerak melemah 50 poin ke posisi
Rp9.090,00 dibandingkan dengan kurs sebelumnya Rp9.040,00 per dolar AS.
Kendati
pemerintah sudah menyetujui opsi kenaikan harga BBM bersubsidi per 1 April
mendatang, kata dia, pemerintah belum menetapkan besaran kenaikannya.
Dikatakan
Lana, kenaikan harga BBM untuk jenis premium diperkirakan antara
Rp500,00-Rp2.000,00 per liter atau naik antara 11 persen dan 44 persen.
Pengamat
pasar uang Monex Investindo Futures, Johannes Ginting, menambahkan, dari global
sejumlah kalangan berpendapat bahwa operasi likuiditas European Central Bank
tahap kedua, berisiko menimbulkan masalah dalam jangka panjang.
"Likuiditas
dalam jumlah besar yang disuntikkan ke pasar akan sangat membantu dalam jangka
pendek, namun tidak dalam jangka panjang," kata dia.
Langkah
ECB tersebut, menurut dia, jelas berpotensi menambah tekanan inflasi pada masa
mendatang. Di samping itu, kekhawatiran terhadap perekonomian negara kawasan
Eropa kemungkinan masih akan tetap berlanjut meskipun data Ifo kembali
menghadirkan harapan pertumbuhan ekonomi Jerman.
"Untuk
selanjutnya, menurut dia, fokus pasar kemungkinan akan segera beralih ke
"long-term refinancing operation" (LTRO) milik bank sentral Eropa
(ECB) yang kedua pada pekan depan, yang diperkirakan akan menawarkan sekitar
500 miliar euro sampai satu triliun euro dana pinjaman untuk sektor
perbankan," katanya. (rr)
Analisa:::
Rupiah melemah disebabkan oleh beberapa
hal, seperti saat terjdi di tahun 1998 n 2008 karena kondisi krisisi keuangan
yang terjadi di Indonesia dan ketidakstabilan ekonomi serta politik (98) n
krisis financial amerika(08); karena kenaikan harga BBM, dsb.
Namun hari ini rupiah melemah dikarenakan
efek krisis eropa, dan permasalahan yunani yang harus diboil out 2 kali untuk
menyelamatkan perekonomian, permasalahan tersebut berimbas kepada ekspektasi
para investor dipasar modal menjadi berkurang, karena ke khawatiran akan
mengalami loss gain jika berinvestasidi pasar modal. Permasalahan tersebut membuat IHSG melemah,
yang kemudian berefek pada permintaan dolar yang tinggi oleh investor, sehingga
dollar AS pun menguat n rupiah yang pada akhirnya melemah.
Selain itu juga dikarenakan informasi
yang ada didalam negeri seperti berita tentang kenaikan BBM, kenaikan BBM akan
mempengaruhi seluruh sector perekonomian di Indonesia sehingga pemerintah harus
berhati-hati dalam menentukan kebijakan tersebut, agar perekonomian Indonesia
tetap stabil.
Disadari ataupun tidak, PMI itu sangat
rawan akan informasi, informasi buruk sedikit yang belum tentu kebenarnnya bisa
merubah smua ekpektasi dan keputusan investor untuk berinvestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar