Selasa, 21 Februari 2012



ASET KEUANGAN

  1. Pengertian Aset Keuangan
Peter S.Rose, 2000 mendefinisikan financial asset ialah it is a claim against the income or wealth of a business firm, house hold, or unit of government, represented usually by a certificate, receipt, computer record file or other legal document and usually created by or related to the lending of money.
Karakteristik Aset Keuangan
Perbedaan yang sangat prinsipil antara aset financial dan aset non financial adalah dari sifat likuiditasnya, artinya kemudahan untuk dicairkan atau ditukar menjadi uang tunai.  Oleh karena itu, aset financial memberikan suatu kemudahan likuiditas bagi pemiliknya.  Beberapa karakteristik aset financial sebagai berikut:
1.         Tidak memberikan suatu jasa secara terus menerus kepada pemiliknya seperti hal nya yang diberikan oleh aset berupa rumah, mobil, mesin cuci, dsb
2.         Menjanjikan pendapatan dimasa mendatang
3.         Dapat dijadikan sebagai penyimpan nilai
4.         Dapat meningkatkan kemampuan daya beli
5.         Tidak mengalami depresiasi
6.         Bentuk fisiknya tidak dapat digunakan untuk menilai harga pasarnya
7.         Umunya berbentuk sertifikat atau informasi yang disimpan dalam computer
8.         Biaya transportasi atau penyimpanannya relative murah mudah dialihkan menjadi aset lain

  1. Jenis Aset Keuangan
Aset financial sangat banyak jumlahnya, namun pada dasarnya, dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis atau kategori sebagai berikut:
1.      Aset tunai (cash): setiap aset financial yang dapat diterima sebagai pembayaran dalam pembelian barang dan jasa dapat disebut sebagai uang, misalnya uang kertas atau logam yang dimiliki dan dijadikan sebagai alat bayar dikategorikan sebagai aset financial.
2.      Simpanan pada bank, misalnya giro, deposito berjangka, tabungan. Aset keuangan ini dapat dikategorikan sebagai monetary claims yang sangat mudah diuangkan.
3.      Ekuitas (equity) atau saham yang merupakan bukti kepemilikan langsung atas suatu perusahaan, yang memberikan hak klaiim terhadap keuntungan perusahaan dan hak mendapatkan bagian pembayaran atas penjualan aset perusahaan.  dalam hal ini, saham dibedakan antara saham biasa dan saham preferen.
4.      Surat utang (debt securities), yaitu semua surat-surat berharga yang memiliki sifat utang.
5.      Unit penyertaan atau unit saham reksa dana (investment funds) yang bukan merupakan bukti kepemilikan langsung suatu perusahaan.
6.      Instrumen derivative (derivative instrumenti). Instrumen ini merupakan instrumen pasar keuangan paling mutakhir.  Ciri-ciri instrumen ini memiliki keunikan sendiri dimana nilai pasarnya sangat dipengarui oleh nilai instrumen yang terkait, misalnya obligasi dan saham.  Instrumen derivatif antara lain warrants, rights, dan future contract.
DAFTAR RUJUKAN

Fabozzi, Frank J., Modigliani, Franco &  Ferri, Michael G.  1999. Pasar dan Lembaga Keuangan. Buku satu. Jakarta: Salemba Empat
Hartono, Jogiyanto. 2009. Teori portofolio dan analisis investasi. Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 1996. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Keenam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: KANISIUS.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar